Kamis, 23 April 2015

PRAKTIKUM KIMIA (MEMBUAT ES KRIM)


LAPORAN HASIL PEMBUATAN KOLOID


KELOMPOK 5
WIDYA WANDANA MUNARTI
RAHMADHANI
NURFAISYAH SYARIF
TEGUH PUTRA GUSAL

SMA NEGERI 1 MARIORIWAWO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014












KATA PENGANTAR


Assalamu Alaikum Wr Wb 
             Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena limpahan Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga “Laporan KIMIA” dapat  diselesaikan tepat pada waktunya.
          Meskipun saya telah berusaha secara maksimal untuk menyajikan laporan ini dengan sempurna, namun disadari bahwa laporan ini tidak luput dari berbagai kekurangan baik dari segi bahasa, sistematika penulisan, maupun isi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun sehingga laporan ini lebih terarah kepada kesempurnaan.
          Saya menyadari bahwa dengan selesainya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, sepantasnyalah pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih.
         Semoga bantuan Bapak, Ibu, dan Saudara(i) memperoleh imbalan yang berlipat ganda dan dinilai ibadah oleh Allah SWT, Amin.
         Akhirnya, saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi kelompok saya maupun bagi para pembaca.

Tonrongnge, 30 Maret 2015

    Penyusun




BAB 1
PENDAHULUAN
v Latar Belakang
Apabila kita mencampurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan kita memperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fasa (homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm (1 nm = 10–9 m). Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat disaring.
Di lain pihak, jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air, ternyata tepung terigu tidak larut. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun tepung terigu akan memis (mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini kita sebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen dan tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fasa. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan.

v Rumusan Masalah
Bagaimana cara pembuatan koloid ?

v Tujuan
Mengetahui cara pembuatan koloid (es krim)












BAB 2
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI :
Koloid adalah suatu campuran yang mempunyai sifat antara larutan dan suspensi. Koloid dibagi menjadi 8 macam yaitu sol (padat dalam cair), sol padat (padat dalam padat), aerosol padat (padat dalam gas), aerosol cair (cair dalam gas), emulsi (cair dalam cair), emulsi padat (cair dalam padat), busa (gas dalam cair), dan busa padat (gas dalam padat). Es krim tak lain adalah buih/gas yang terdispensi dalam cair. Koloid adalah suatu campuran yang mempunyai sifat antara larutan dan suspensi. Koloid ada 8 macam yaitu :
ü  Busa cair/buih (gas dalam cair)
ü  busa padat (gas dalam padat)
ü  aerosol cair (cair dalam gas)
ü  emulsi (cair dalam cair)
ü  sol (cair dalam padat)
ü  aerosol padat (padat dalam gas)
ü  gel (padat dalam cair)
ü  sol padat (padat dalam padat)
Es krim terlihat padat namun jika diamati di bawah mikroskop, es krim tampak terbentuk dari empat komponen, yaitu padatan globula lemak susu, udara (ukurannya tidak lebih dari 0,1 mm), kristal-kristal es, dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu. Secara sederhana, es krim dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan dan mendinginkannya. Garam digunakan untuk membuat es tetap beku. Kemudian, adonan tersebut harus
diguncang-guncang, dikocok atau diaduk. Pengadukan ini berpengaruh dalam pembuatan es krim agar teksturnya baik.




 Alat dan Bahan :
Ø  Alat :                                                                                                  
1)      Mixer
2)      Baskom kecil dan baskom besar
3)      Kain lap
4)      Gelas
5)      Sendok
Ø  Bahan :
1)      1 Bungkus Tepung DP
2)      Garam Halus secukupnya
3)      1 bungkus coklat bubuk
4)      1 kaleng susu kental manis rasa coklat
5)      8 Gelas Air Es
6)      Meses Cokla

 Cara Kerja :
1)      Siapkan alat dan bahan  yang diperlukan.
2)      Hancurkan es batu dengan cara ditumbuk untuk mempermudah pencampuran semua bahan.
3)      Masukkan es yang telah hancur ke dalam gelas yang disiapkan
4)      Masukkan tepung DP, susu, coklat bubuk ke dalam baskom kemudian tambahkan 8 gelas air es
5)      Setelah itu,  masukkan es batu yang tidak dihancurkan kedalam wadah yang lebih besar untuk digunakan sebagai pendingin .
6)      Setelah itu semua bahan dicampur menjadi satu, kemudian dimixer.
7)      Mixer hingga semua bahan tercampur dan menjadi agak kental serta sedikit mengembang.
8)      Selanjutnya masukkan es cream yang telah jadi  kedalam kotak kecil atau gelas cup yang telah disiapkan.
9)      Setelah itu masukkan kelemari pendingin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

 Hasil Pengamatan
1)      Medium Pendispersi (pelarut )
Medium dispersi bersifat kontinu. medium dispersi adalah air.
2)      Fasa Terdispersi (zat pelarut )
Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus). Pada campuran susu dengan air yang disebut di atas, fasa terdispersi adalah susu.
DATA HASIL PENGAMATAN :
WAKTU PENGADUKAN
REAKSI CAMPURAN ES KRIM + AIR
1 menit
Bubuk es krim dan air mulai bercampur membentuk adonan
5 menit
Adonan adonan antara es krim dan air mulai mengembang membentuk seperti busa/buih
10 menit
Adonan es krim tersebut sudah mengembang /mengental dan siap dibekukan kedalam prezzer.




Interpretasi Data :
Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium dispersi bersifat kontinu.
Sistem koloid merupakan salah satu cara untuk mencampur zat-zat yang tidak saling melarutkan secara homogen seperti minyak dengan air yang dapat dibentuk oleh sabun, mayones maupun mentega sehingga dapat homogeny dan cenderung stabil.
Sistem koloid adalah campuran antara campuran homogen dan campuran heterogen. Diameter partikel koloid lebih besar daripada partikel larutan sejati, tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar. Partikel koloid mempunyai diameter lebih besar daripada 10–7 cm dan lebih kecil daripada 10–5 cm atau antara 1–100 nm (1 nm = 10–9 m = 10–7 cm). Partikel koloid dapat menembus pori-pori kertas saring tetapi tidak dapat menembus selaput semipermeabel.
















BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Koloid adalah campuran dengan ukuran partikel berkisar antara 1 nm – 100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fasa, yaitu fasa pendispersi (pelarut) dan fasa terdispersi (terlarut).
Sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi delapan kelompok berdasarkan pada jenis fasa terdispersi dan fasa pendispersinya, yaitu aerosol, sol, sol padat, aerosol, emulsi, emulsi padat, buih, dan buih padat.
Es krim adalah buih setengah beku atau gas yang terdispersi cair yang diberi nama busa/buih. Es krim juga mengandung lemak teremulsi dan udara yang berperan untuk memberikan tekstur lembut pada es krim. Es krim mempunyai gelatin yang dapat mencegah pembentukan Kristal es yang kasar sehingga tekstur es krim lebih lembut. Hal ini dapat dikatakan bahwa es krim memiliki sifat koloid pelindung karena mengandung gelatin yang melindungi es krim dari peristiwa koagulasi atau penggumpalan dan es krim juga termasuk koloid liopil/hidropil yang artinya koloid yang suka cairan. Dengan adanya gelatin es krim juga mengandung emulsi padat gel yang mana gel tersebut adalah gelatin. Es krim adalah salah satu contoh sistem koloid Buih (Buih Cair), dimana fase pendispersenya adalah Cair dan fase terdipersinya adalah Gas.

Saran
Dalam melakukan percobaan ini, kita perlu berhati-hati dalam mencampurkan bahan-bahannya agar dapat jadi es cream. 

PRAKTIKUM KIMIA (MEMBUAT ES KRIM)


LAPORAN HASIL PEMBUATAN KOLOID


KELOMPOK 5
WIDYA WANDANA MUNARTI
RAHMADHANI
NURFAISYAH SYARIF
TEGUH PUTRA GUSAL

SMA NEGERI 1 MARIORIWAWO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014












KATA PENGANTAR


Assalamu Alaikum Wr Wb 
             Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena limpahan Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga “Laporan KIMIA” dapat  diselesaikan tepat pada waktunya.
          Meskipun saya telah berusaha secara maksimal untuk menyajikan laporan ini dengan sempurna, namun disadari bahwa laporan ini tidak luput dari berbagai kekurangan baik dari segi bahasa, sistematika penulisan, maupun isi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun sehingga laporan ini lebih terarah kepada kesempurnaan.
          Saya menyadari bahwa dengan selesainya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, sepantasnyalah pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih.
         Semoga bantuan Bapak, Ibu, dan Saudara(i) memperoleh imbalan yang berlipat ganda dan dinilai ibadah oleh Allah SWT, Amin.
         Akhirnya, saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi kelompok saya maupun bagi para pembaca.

Tonrongnge, 30 Maret 2015

    Penyusun




BAB 1
PENDAHULUAN
v Latar Belakang
Apabila kita mencampurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan kita memperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fasa (homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm (1 nm = 10–9 m). Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat disaring.
Di lain pihak, jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air, ternyata tepung terigu tidak larut. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun tepung terigu akan memis (mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini kita sebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen dan tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fasa. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan.

v Rumusan Masalah
Bagaimana cara pembuatan koloid ?

v Tujuan
Mengetahui cara pembuatan koloid (es krim)












BAB 2
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI :
Koloid adalah suatu campuran yang mempunyai sifat antara larutan dan suspensi. Koloid dibagi menjadi 8 macam yaitu sol (padat dalam cair), sol padat (padat dalam padat), aerosol padat (padat dalam gas), aerosol cair (cair dalam gas), emulsi (cair dalam cair), emulsi padat (cair dalam padat), busa (gas dalam cair), dan busa padat (gas dalam padat). Es krim tak lain adalah buih/gas yang terdispensi dalam cair. Koloid adalah suatu campuran yang mempunyai sifat antara larutan dan suspensi. Koloid ada 8 macam yaitu :
ü  Busa cair/buih (gas dalam cair)
ü  busa padat (gas dalam padat)
ü  aerosol cair (cair dalam gas)
ü  emulsi (cair dalam cair)
ü  sol (cair dalam padat)
ü  aerosol padat (padat dalam gas)
ü  gel (padat dalam cair)
ü  sol padat (padat dalam padat)
Es krim terlihat padat namun jika diamati di bawah mikroskop, es krim tampak terbentuk dari empat komponen, yaitu padatan globula lemak susu, udara (ukurannya tidak lebih dari 0,1 mm), kristal-kristal es, dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu. Secara sederhana, es krim dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan dan mendinginkannya. Garam digunakan untuk membuat es tetap beku. Kemudian, adonan tersebut harus
diguncang-guncang, dikocok atau diaduk. Pengadukan ini berpengaruh dalam pembuatan es krim agar teksturnya baik.




 Alat dan Bahan :
Ø  Alat :                                                                                                  
1)      Mixer
2)      Baskom kecil dan baskom besar
3)      Kain lap
4)      Gelas
5)      Sendok
Ø  Bahan :
1)      1 Bungkus Tepung DP
2)      Garam Halus secukupnya
3)      1 bungkus coklat bubuk
4)      1 kaleng susu kental manis rasa coklat
5)      8 Gelas Air Es
6)      Meses Cokla

 Cara Kerja :
1)      Siapkan alat dan bahan  yang diperlukan.
2)      Hancurkan es batu dengan cara ditumbuk untuk mempermudah pencampuran semua bahan.
3)      Masukkan es yang telah hancur ke dalam gelas yang disiapkan
4)      Masukkan tepung DP, susu, coklat bubuk ke dalam baskom kemudian tambahkan 8 gelas air es
5)      Setelah itu,  masukkan es batu yang tidak dihancurkan kedalam wadah yang lebih besar untuk digunakan sebagai pendingin .
6)      Setelah itu semua bahan dicampur menjadi satu, kemudian dimixer.
7)      Mixer hingga semua bahan tercampur dan menjadi agak kental serta sedikit mengembang.
8)      Selanjutnya masukkan es cream yang telah jadi  kedalam kotak kecil atau gelas cup yang telah disiapkan.
9)      Setelah itu masukkan kelemari pendingin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

 Hasil Pengamatan
1)      Medium Pendispersi (pelarut )
Medium dispersi bersifat kontinu. medium dispersi adalah air.
2)      Fasa Terdispersi (zat pelarut )
Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus). Pada campuran susu dengan air yang disebut di atas, fasa terdispersi adalah susu.
DATA HASIL PENGAMATAN :
WAKTU PENGADUKAN
REAKSI CAMPURAN ES KRIM + AIR
1 menit
Bubuk es krim dan air mulai bercampur membentuk adonan
5 menit
Adonan adonan antara es krim dan air mulai mengembang membentuk seperti busa/buih
10 menit
Adonan es krim tersebut sudah mengembang /mengental dan siap dibekukan kedalam prezzer.




Interpretasi Data :
Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium dispersi bersifat kontinu.
Sistem koloid merupakan salah satu cara untuk mencampur zat-zat yang tidak saling melarutkan secara homogen seperti minyak dengan air yang dapat dibentuk oleh sabun, mayones maupun mentega sehingga dapat homogeny dan cenderung stabil.
Sistem koloid adalah campuran antara campuran homogen dan campuran heterogen. Diameter partikel koloid lebih besar daripada partikel larutan sejati, tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar. Partikel koloid mempunyai diameter lebih besar daripada 10–7 cm dan lebih kecil daripada 10–5 cm atau antara 1–100 nm (1 nm = 10–9 m = 10–7 cm). Partikel koloid dapat menembus pori-pori kertas saring tetapi tidak dapat menembus selaput semipermeabel.
















BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Koloid adalah campuran dengan ukuran partikel berkisar antara 1 nm – 100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fasa, yaitu fasa pendispersi (pelarut) dan fasa terdispersi (terlarut).
Sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi delapan kelompok berdasarkan pada jenis fasa terdispersi dan fasa pendispersinya, yaitu aerosol, sol, sol padat, aerosol, emulsi, emulsi padat, buih, dan buih padat.
Es krim adalah buih setengah beku atau gas yang terdispersi cair yang diberi nama busa/buih. Es krim juga mengandung lemak teremulsi dan udara yang berperan untuk memberikan tekstur lembut pada es krim. Es krim mempunyai gelatin yang dapat mencegah pembentukan Kristal es yang kasar sehingga tekstur es krim lebih lembut. Hal ini dapat dikatakan bahwa es krim memiliki sifat koloid pelindung karena mengandung gelatin yang melindungi es krim dari peristiwa koagulasi atau penggumpalan dan es krim juga termasuk koloid liopil/hidropil yang artinya koloid yang suka cairan. Dengan adanya gelatin es krim juga mengandung emulsi padat gel yang mana gel tersebut adalah gelatin. Es krim adalah salah satu contoh sistem koloid Buih (Buih Cair), dimana fase pendispersenya adalah Cair dan fase terdipersinya adalah Gas.

Saran
Dalam melakukan percobaan ini, kita perlu berhati-hati dalam mencampurkan bahan-bahannya agar dapat jadi es cream. 
 

Blog Archive

Blogroll

Blogger templates