LAPORAN HASIL PEMBUATAN KOLOID
KELOMPOK 5
WIDYA WANDANA MUNARTI
RAHMADHANI
NURFAISYAH SYARIF
TEGUH PUTRA GUSAL
SMA NEGERI 1 MARIORIWAWO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena limpahan Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga “Laporan KIMIA”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Meskipun saya telah berusaha secara maksimal untuk menyajikan laporan
ini dengan sempurna, namun disadari bahwa laporan ini tidak luput dari berbagai
kekurangan baik dari segi bahasa, sistematika penulisan, maupun isi yang
terkandung didalamnya. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan kritikan
yang bersifat membangun sehingga laporan ini lebih terarah kepada kesempurnaan.
Saya menyadari bahwa dengan
selesainya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, sepantasnyalah pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih.
Semoga bantuan Bapak, Ibu, dan
Saudara(i) memperoleh imbalan yang berlipat ganda dan dinilai ibadah oleh Allah
SWT, Amin.
Akhirnya, saya berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat baik bagi kelompok saya maupun bagi para pembaca.
Tonrongnge,
30
Maret 2015
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
v
Latar Belakang
Apabila kita
mencampurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan kita memperoleh larutan
gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang
sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun
menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu
fasa (homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm (1 nm = 10–9
m). Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat disaring.
Di lain pihak,
jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air, ternyata tepung terigu tidak
larut. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun tepung terigu akan memis
(mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini kita sebut suspensi.
Suspensi bersifat heterogen dan tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua
fasa. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat
dipisahkan dengan penyaringan.
v
Rumusan Masalah
Bagaimana cara pembuatan koloid ?
v
Tujuan
Mengetahui cara pembuatan koloid (es
krim)
BAB 2
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI :
Koloid adalah suatu campuran yang mempunyai sifat antara
larutan dan suspensi. Koloid dibagi menjadi 8 macam yaitu sol (padat dalam
cair), sol padat (padat dalam padat), aerosol padat (padat dalam gas), aerosol
cair (cair dalam gas), emulsi (cair dalam cair), emulsi padat (cair dalam
padat), busa (gas dalam cair), dan busa padat (gas dalam padat). Es krim tak
lain adalah buih/gas yang terdispensi dalam cair. Koloid adalah suatu campuran
yang mempunyai sifat antara larutan dan suspensi. Koloid ada 8 macam yaitu :
ü Busa cair/buih (gas dalam cair)
ü busa padat (gas dalam padat)
ü aerosol cair (cair dalam gas)
ü emulsi (cair dalam cair)
ü sol (cair dalam padat)
ü aerosol padat (padat dalam gas)
ü gel (padat dalam cair)
ü sol padat (padat dalam padat)
Es krim terlihat padat namun jika diamati di bawah mikroskop, es krim
tampak terbentuk dari empat komponen, yaitu padatan globula lemak susu, udara
(ukurannya tidak lebih dari 0,1 mm), kristal-kristal es, dan air yang
melarutkan gula, garam, dan protein susu. Secara sederhana, es krim dibuat
dengan cara mencampurkan bahan-bahan dan mendinginkannya. Garam digunakan untuk
membuat es tetap beku. Kemudian, adonan tersebut harus
diguncang-guncang, dikocok atau diaduk. Pengadukan ini berpengaruh dalam pembuatan es krim agar teksturnya baik.
diguncang-guncang, dikocok atau diaduk. Pengadukan ini berpengaruh dalam pembuatan es krim agar teksturnya baik.
Alat dan Bahan :
Ø Alat :
1)
Mixer
2)
Baskom kecil dan
baskom besar
3)
Kain lap
4)
Gelas
5)
Sendok
Ø Bahan :
1)
1 Bungkus Tepung
DP
2)
Garam Halus
secukupnya
3)
1 bungkus coklat
bubuk
4)
1 kaleng susu
kental manis rasa coklat
5)
8 Gelas Air Es
6)
Meses Cokla
Cara Kerja :
1) Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan.
2) Hancurkan
es batu dengan cara ditumbuk untuk mempermudah
pencampuran semua bahan.
3) Masukkan
es yang telah hancur ke dalam gelas yang
disiapkan
4) Masukkan
tepung DP, susu, coklat bubuk ke dalam baskom kemudian tambahkan 8 gelas air es
5) Setelah itu, masukkan es batu yang tidak dihancurkan
kedalam wadah yang lebih besar untuk digunakan sebagai pendingin .
6) Setelah
itu semua bahan dicampur menjadi
satu, kemudian dimixer.
7) Mixer
hingga semua bahan tercampur dan
menjadi agak kental serta sedikit mengembang.
8) Selanjutnya
masukkan es cream yang telah jadi kedalam kotak kecil atau gelas
cup yang telah disiapkan.
9) Setelah
itu masukkan kelemari pendingin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Hasil Pengamatan
1)
Medium Pendispersi
(pelarut )
Medium dispersi
bersifat kontinu. medium dispersi adalah air.
2)
Fasa Terdispersi
(zat pelarut )
Fasa terdispersi bersifat
diskontinu (terputus-putus). Pada campuran susu dengan air yang disebut di
atas, fasa terdispersi adalah susu.
DATA HASIL PENGAMATAN :
WAKTU PENGADUKAN
|
REAKSI CAMPURAN ES KRIM + AIR
|
1 menit
|
Bubuk es
krim dan air mulai bercampur membentuk adonan
|
5 menit
|
Adonan
adonan antara es krim dan air mulai mengembang membentuk seperti busa/buih
|
10 menit
|
Adonan es
krim tersebut sudah mengembang /mengental dan siap dibekukan kedalam prezzer.
|
Interpretasi Data :
Sistem
koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi
atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus),
sedangkan medium dispersi bersifat kontinu.
Sistem
koloid merupakan salah satu cara untuk mencampur zat-zat yang tidak saling
melarutkan secara homogen seperti minyak dengan air yang dapat dibentuk oleh
sabun, mayones maupun mentega sehingga dapat homogeny dan cenderung stabil.
Sistem
koloid adalah campuran antara campuran homogen dan campuran heterogen. Diameter
partikel koloid lebih besar daripada partikel larutan sejati, tetapi lebih
kecil daripada partikel suspensi kasar. Partikel koloid mempunyai diameter
lebih besar daripada 10–7 cm dan lebih kecil daripada 10–5 cm atau
antara 1–100 nm (1 nm = 10–9 m = 10–7 cm). Partikel
koloid dapat menembus pori-pori kertas saring tetapi tidak dapat menembus
selaput semipermeabel.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Koloid adalah campuran dengan ukuran partikel berkisar
antara 1 nm – 100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan
sistem dua fasa, yaitu fasa pendispersi (pelarut) dan fasa terdispersi (terlarut).
Sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi delapan
kelompok berdasarkan pada jenis fasa terdispersi dan fasa pendispersinya, yaitu
aerosol, sol, sol padat, aerosol, emulsi, emulsi padat, buih, dan buih padat.
Es krim
adalah buih setengah beku atau gas yang terdispersi cair yang diberi nama
busa/buih. Es krim juga mengandung lemak teremulsi dan udara yang berperan
untuk memberikan tekstur lembut pada es krim. Es krim mempunyai gelatin yang
dapat mencegah pembentukan Kristal es yang kasar sehingga tekstur es krim lebih
lembut. Hal ini dapat dikatakan bahwa es krim memiliki sifat koloid pelindung
karena mengandung gelatin yang melindungi es krim dari peristiwa koagulasi atau
penggumpalan dan es krim juga termasuk koloid liopil/hidropil yang artinya
koloid yang suka cairan. Dengan adanya gelatin es krim juga mengandung emulsi
padat gel yang mana gel tersebut adalah gelatin. Es krim adalah salah satu
contoh sistem koloid Buih (Buih Cair), dimana fase pendispersenya adalah Cair
dan fase terdipersinya adalah Gas.
Saran
Dalam melakukan percobaan ini, kita perlu berhati-hati
dalam mencampurkan bahan-bahannya agar dapat jadi es cream.